Surabaya – Kaper BKKBN Jatim dan Ketua DPRD Jatim membahas hal penting terkait Percepatan Penurunan Stunting ketika bertemu di kantor DPRD Jawa Timur, Selasa (18/1/2022).
Kaper BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., menerangkan, menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Jawa Timur pada tahun 2021 adalah 23, 5 %. Sedangkan secara nasional pemerintah menargetkan angka stunting menurun hingga angka 14 persen pada tahun 2024.
Untuk mencapai target, Maria Ernawati berharap peran dan dukungan DPRD Jatim dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.
“Stunting adalah persoalan menyangkut siklus hidup manusia, sehingga dalam penanganannya perlu melibatkan banyak pihak” ujarnya.
Maria Erna juga menyampaikan, bahwa Data stunting Jawa Timur secara terperinci akan segera diluncurkan pada bulan Februari, sehingga dapat digunakan sebagai dasar intervensi stunting baik secara spesifik dan sensitif di tahun 2022.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi menyambut positif harapan Maria Ernawati. “Kita mendukung penurunan stunting melalui program dan kegiatan sinergitas antar lembaga salah satunya dengan Dinas Sosial melalui PKH (Program Keluarga Harapan), ” ujarnya.
Kusnadi juga mengutarakan, saat ini lembaga terkait penanganan stunting perlu menata program agar dapat bersinergi secara harmonis untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
Gladi Kedatangan Pekerja Migran Indonesia
|
“Terutama saat ini BKKBN sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga di desa-desa, ditambah adanya data dari Pendataan Keluarga ini bisa jadi satu kekuatan untuk mewujudkan Jawa Timur dan Indonesia zero stunting, pungkas Kusnadi. @red.