Korem 084/BJ Gelar Sosialisasi Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan Kepada Siswa SMK dan SMA

    Korem 084/BJ Gelar Sosialisasi Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan Kepada Siswa SMK dan SMA

    SURABAYA, - Korem 084/Bhaskara Jaya menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan kepada siswa dan siswi SMKN 3 Surabaya, SMA Barunawati dan SMA Dharma Wanita Surabaya. Kegiatan dilaksanakan di Aula Bhaskara Jl. A. Yani No. 1 Surabaya pada  Rabu (10/5/2023).

    Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M. dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasiter Kasrem 084/BJ Kolonel Arh. Syafa' Susanto, S.I.P., M.M. mengatakan, penguatan nilai-nilai kebangsaan merupakan upaya sosialisasi, internalisasi, dan institusionalisasi secara sistematis dan terukur kepada setiap warga negara yang dilaksanakan dengan mekanisme pendidikan dan pelatihan yang bersifat aktif dua arah dan dilakukan secara bertahap dan berlanjut.

    Hal tersebut dimaksudkan untuk membangun pengertian, pemahaman dan pengimplementasian konsepsi pembentukan karakter bangsa dan sistem kenegaraan yang berkesinambungan, agar terjalin benang merah pewarisan yang tidak terputus, sehingga setiap generasi bangsa Indonesia senantiasa memiliki rasa kebangsaan dan jati diri yang kuat, yang akan terus mengobarkan semangat dalam memperjuangkan segala kepentingan Nasional serta bertanggung jawab penuh menjaga, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Menurut Danrem penguatan nilai-nilai kebangsaan bagi setiap warga negara dimaksudkan agar dapat lebih mendorong kesadaran setiap warga negara untuk memahami hak dan kewajibanya serta mampu mengimplementasikanya secara utuh dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara. Kita perlu mengangkat kembali nilai-nilai kebangsaan kita yang bersumber dari Falsafah bangsa Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta semboyan bangsa Bhineka Tunggal Ika, demi meneguhkan kembali jati diri bangsa dan membangun kesadaran tentang sistem kenegaraan yang menjadi konsensus Nasional.

    Dengan nilai-nilai kebangsaan dimaksud, diharapkan bangsa Indonesia dapat tetap menjaga integritas dan identitasnya sebagai bangsa yang mampu menjaga keutuhan dan mampu menegakan kedaulatan NKRI di tengah terpaan arus globalisasi yang bersifat multidemensial.

    Brigjen TNI Nofri Rifai, S.IP. Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Ditjen Strahan Kemhan RI dalam sambutanya mengatakan, nilai-nilai kebangsaan perlu dikenalkan kepada generasi muda sejak dini. Hal ini penting karena merekalah yang akan memimpin Indonesia di masa depan.

    Selain perlu memiliki wawasan kebangsaan yang baik, para generasi muda juga perlu memiliki wawasan yang meliputi aspek wilayah, sosial budaya dan sejarahnya. Dengan begitu akan muncul rasa cinta tanah air (nasionalisme) yang besar pada diri generasi muda Indonesia.

    Masih menurut Brigjen TNI Nofri, anak muda adalah salah satu target penting yang kerap disasar berbagai kelompok radikal untuk dipengaruhi dan direkrut sebagai simpatisan. Mereka direkrut melalui berbagai cara, terutama dengan memanfaatkan komunikasi di dunia maya. Di era digital methode yang dikembangkan kelompok garis keras untuk menyebarkan paham radikalisme tidak lagi melalui pertemuan face to face di dunia offline , melainkan telah banyak memanfaatkan teknologi informasi dan internet. Perkembangan penggunaan internet yang makin massif serta aplikasi sosial media  dan social networking  sering kali dimanfaatkan kelompok garis keras untuk menyebarkan ideologi radikal dan mempropagandakan doktrin-doktrin menjaring kader-kader potensi.

    Sikap atau faham radikalisme dan terorisme menurut Brigjen TNI Nofri hendaknya tidak dikaitkan pada suatu agama tertentu. Karena sikap atau faham demikian bisa terjadi pada semua agama atau golongan. Di samping itu saya menginginkan agar kita dapat menempatkan pemahaman terhadap radikalisme dan terorisme pada porsi yang adil, agar kita tidak cenderung memberikan stigma yang negatif terhadap agama tertentu. 

    Pemberantasan radikalisme dan terorisme adalah masalah yang kompleks. Hal ini bukan tugas aparat keamanan saja tetapi tugas kita semua. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat bukan saja mempersulit pemberantasan, tetapi juga memberikan ruang hidup bagi mereka. Oleh karena itu peran aktif seluruh masyarakat dan para tokohnya akan sangat membantu tugas-tugas aparat pemerintah, terutama dalam melakukan deteksi dini dan cegah dini guna mewaspadai munculnya gerakan-gerakan radikal.

    Ia berharap melalui sosialisasi ini bisa tumbuh nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain, mengembangkan sikap toleransi dan menyuburkan proses pembauran antar seluruh elemen. Di samping itu dengan mengamalkan pemahaman kita terhadap nilai-nilai kebangsaan akan terwujud kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan harmonis demi terwujudnya kondusifitas wilayah, persatuan dan kesatuan bangsa. (Penrem084)

    surabaya surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Perkuat Jaringan Kelembagaan, FTK UINSA...

    Artikel Berikutnya

    Hadiri Forum Konsultasi Publik di Wilayah

    Berita terkait

    Rekomendasi

    DPR Apresiasi Jenderal Sigit Atas Penghargaan Bagi Satrio 
    Kearifan Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat World Water Forum ke-10
    Para Pemimpin Negara Tiba di Bali Hadiri World Water Forum ke-10
    Menparekraf Ajak Komunitas Bali Ikut Sukseskan Pelaksanaan World Water Forum ke-10
    Hadiri World Water Forum ke-10, Elon Musk Disambut Menko Marves

    Ikuti Kami