UNAIR Promosikan Kolaborasi Melalui Interprofessional Collaboration

    UNAIR Promosikan Kolaborasi Melalui Interprofessional Collaboration
    Dr Afif Nurul Hidayati SpKK(K) saat memberikan materi dalam seminar Implementasi Interprofessional Education (IPE) for Interprofessional Collaboration (IPC), Kamis (22/9/2022). (Foto: Ghulam Phasa Pambayung)

    SURABAYA – Dalam dunia pelayanan kesehatan, komunikasi dan kolaborasi menjadi hal penting. Penanganan pasien tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja. Karenanya, dibutuhkan kemampuan kolaborasi interprofesional yang baik.

    Itulah yang dikatakan oleh Dr Afif Nurul Hidayati SpKK(K) pada Kamis (22/9/2022). Hal itu ia sampaikan dalam seminar bertajuk Implementasi Interprofessional Education (IPE) for Interprofessional Collaboration (IPC). Acara tersebut digelar di Dharmawangsa Hall Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

    Dr Afif menjelaskan bahwa penanganan pasien melibatkan banyak pihak. Karenanya, dibutuhkan IPC untuk menjembatani perbedaan tersebut.

    Dalam IPC, beberapa profesi bekerja sama sebagai tim interdisipliner untuk memberikan pelayanan kepada pasien. “Semua tenaga kesehatan maupun non kesehatan, tidak hanya satu profesi, ” terang Dr Afif.

    Dalam sistem IPC, pasien tidak hanya menjadi tanggung jawab dokter. Ners, apoteker, bahkan sopir ambulans dan tukang parkir rumah sakit memiliki peran dalam menangani pasien. Keputusan yang dibuat untuk pasien juga tidak bisa ditentukan sepihak saja oleh dokter.

    “Semua keputusan terhadap pasien merupakan keputusan dan tanggung jawab bersama.”

    Manajer Pendidikan dan Pelatihan Dokter Universitas Airlangga tersebut mengatakan bahwa IPC sangat penting untuk mencegah adanya miskomunikasi dalam penanganan pasien. “Sedikit saja miskomunikasi terjadi, efeknya bisa sangat luar biasa. Bisa mengancam keselamatan pasien, ” ujarnya. 

    Tidak berhenti di situ, Dr Afif juga menerangkan bahwa keluarga pasien juga dilibatkan dalam penanganan pasien. Karena pentingnya IPC itu, Universitas Airlangga memberikan edukasi melalui Interprofessional Education (IPE). Salah satunya adalah melalui acara yang diikuti oleh dokter muda dan mahasiswa lintas fakultas di lingkungan UNAIR ini. 

    “Tujuannya (mahasiswa, red) memiliki kompetensi sebagai tim interprofesional, ” tutur Dr Afif.

    Menurutnya, IPE berguna agar mahasiswa tidak hanya kompeten di bidang masing-masing, tapi mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.

    “Sehingga tidak terjadi hal-hal yang mengancam keselamatan pasien”

    IPE merupakan salah satu program UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia yang mempromosikan kolaborasi antar bidang studi. Hal ini sejalan dengan sdgs poin ketujuh belas, kemitraan untuk mencapai tujuan. 

    Penulis: Ghulam Phasa Pambayung

    Editor: Khefti Al Mawalia

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Banggar DPR RI Usulkan Daya Listrik 450...

    Artikel Berikutnya

    DONDA Fakultas Keperawatan Gerakkan Mahasiswa...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia
    Hendri Kampai: Seandainya Para Pejabat Jujur, Indonesia Pasti Makmur

    Ikuti Kami